Friday, July 2, 2010

BPPP Banyuwangi Berupaya Meningkatkan Bulk Commodity Melalui Pelatihan Penangkapan Ikan dengan Purse Seine

Perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peran penting dalam penyediaan pangan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia diperlukan pengelolaan yang berorientasi jangka panjang (sustainability management). Dalam upaya meningkatkan produksi hasil tangkap, dapat dilakukan dengan otimalisasi usaha penangkapan ikan yang bersifat ”bulk commodity” yaitu peangapan ikan terhadap jenis-jenis komoditas perikanan dalam jumlah massal.  Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan perikanan tangkap berbasis jaring lingkar atau lebih dikenal dengan penangkapan ikan dengan jaring purse seine.

Dalam rangka implementasi kebijakan peningkatan produksi perikanan terbesar tahun 2014, pengembangan SDM Perikanan tangkap diperlukan sebagai upaya optimalisasi penggunaan alat tangkap secara efektif dan efisien dan bertanggungjawab.  Untuk itulah BPPP Banyuangi menyelanggarakan pelatihan penangkapan ikan dengan purse seine bagi nelayan Kabupaten Tanah Bumbu bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.

Dipilihnya lokasi pelatihan tersebut dikarenakan Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan memiliki panjang garis pantai sekitar 158,7 Km2 dan luas perairan 640 Km² merupakan wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan usaha kelautan dan perikanan di bidang penangkapan ikan. Sumberdaya manusia yang memadai serta teknologi yang ramah lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kelautan dan perikanan khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan. Purse seine merupakan jenis alat tangkap yang cukup dominan dipergunakan oleh nelayan di beberapa perairan Indonesia. Purse seine atau pukat cincin adalah suatu alat yang efektif untuk penangkapan jenis ikan pelagis yang gerombolannya besar (layang, lemuru, tuna, cakalang dan ikan-ikan pelagis kecil lainnya).

Perakitan Rumpon Permukaan

Pelatihan dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari dari tanggal 16 s.d 22 Mei 2010 dengan jumlah jam berlatih 56 jam @ 45 menit dan diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang. Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, panitia penyelenggara dan undangan lainnya.

Kurikulum yang diajarkan meliputi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, peraturan perundang-undangan perikanan, bahan alat perikanan, metode dan teknik penangkapan ikan dengan purse seine, daerah penangkapan ikan, pelayaran datar, navigasi elektronik, mesin bantu penangkapan, perawatan mesin perikanan dan pembuatan rumpon.

Materi pembuatan rumpon diajarkan bertujuan untuk meningkatkan keefektivan operasi penangkapan ikan menggunakan purse seine. Rumpon tidak termasuk dalam alat penangkap ikan melainkan alat bantu untuk mengumpulkan ikan (fish aggregate device/FAD). Rumpon menjadi tempat berkumpulnya plankton dan ikan-ikan kecil sehingga mengundang  ikan-ikan yang lebih besar untuk datang dengan tujuan feeding sehingga dengan menggunakan rumpon pada pengoperasian purse seine diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan.

Penyerahan STTP oleh Kepala Puslat KKP

Kegiatan pelatihan berakhir pada tanggal 22 Mei 2010 dan ditutup langsung oleh Bapak Dr. Ir. R. Akhmad Budiono, MM selaku Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan. Semua peserta dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dari Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan.  Diharapkan dengan pelatihan ini nelayan propinsi Kalimantan Selatan dapat meningkatkan hasil tangkapan dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan pemanfaatan sumberdaya ikan baik secara ekonomi, ekologi dan lingkungan untuk keberlanjutan perikanan tangkap.


Sumber : BPPP Banyuwangi


No comments:

Post a Comment